Setiap orang tentunya ingin berinvestasi. Investasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan masa depan agar menjadi lebih baik. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berinvestasi. Mempertimbangkan cara investasi yang baik merupakan hal yang sangat penting. Kita pasti ingin melakukan investasi yang dapat menguntungkan dan aman. Tapi sayangnya, dalam dunia investasi, semakin tinggi nilai investasi semakin tinggi pula risiko. Jika dihadapkan dengan Bitcoin dan saham, manakah jenis investasi yang akan Anda pilih?
Bitcoin merupakan mata uang virtual yang dikembangkan pada tahun 2009. Mata uang dalam Bitcoin ini sama dengan mata uang kita rupiah dan juga sama dengan mata uang dolar. Bedanya adalah, keberadaan Bitcoin hanya ada di dalam dunia digital. Berbeda dengan Bitcoin yang merupakan mata uang virtual, saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan. Jelas sekali bahwa kedua jenis investasi ini memiliki perbedaan.
Bitcoin
Secara sederhana Bitcoin merupakan sebuah sistem kas transaksi global yang telah terdesentralisasi. Bitcoin ini mulai dikembangkan sejak tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Pengembang Bitcoin beranggapan bahwa mata uang yang baik seharusnya tidak dikontrol oleh pemerintah ataupun bank sentral. Bitcoin ini mulai populer setelah 5 tahun kemunculannya, yaitu pada tahun 2014. Untuk mendapatkan Bitcoin ini, para penambang harus memecahkan persoalan matematis melalui perhitungan yang sulit. Bitcoin juga dipercaya akan menjadi mata uang dan komoditas universal. Itulah mengapa harga Bitcoin terus melambung tinggi. Baca juga: Pilih Mana: Bitcoin atau Forex?
Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin
Agar Anda lebih paham tentang Bitcoin, berikut akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan Bitcoin:
-
Pergerakan Harga dan Faktor yang Memengaruhi
Menguat dan melemahnya harga Bitcoin disebabkan oleh peningkatan dan penurunan permintaan dan isu yang berkembang di masyarakat. Pergerakan nilai Bitcoin terbilang fluktuatif dan tidak stabil. Itulah mengapa banyak yang mengatakan bahwa pergerakan nilai Bitcoin cukup rentan. Karena sifatnya yang seperti ini, belum ada yang menjadikan Bitcoin ini sebagai uang untuk pembayaran.
-
Pihak Ketiga atau Broker
Di dalam Bitcoin, Anda tidak akan menemukan adanya pihak ketiga atau broker seperti pada saham. Dengan demikian Anda tidak perlu khawatir terhadap penipuan yang memungkinkan orang lain membawa kabur uang Anda.
-
Keamanan
Semua jenis investasi pastilah memiliki kekurangan, termasuk Bitcoin. Jika Anda belum paham terhadap ranahnya Anda tetap bisa mengalami kerugian. Di Bitcoin, Anda harus menyimpan Bitcoin Anda secara virtual. Tempat Anda menyimpan Bitcoin disebut E-wallet atau dompet digital. Bitcoin ini selanjutnya disimpan dengan suatu baris kode khusus bernama private key. Baris kode ini diperlukan saat Anda akan melakukan transaksi menggunakan Bitcoin. Baris kode inilah yang memiliki kemungkinan untuk diketahui ataupun dicuri oleh orang lain. Jika kemungkinan terburuk itu terjadi, setiap transaksi menggunakan Bitcoin bisa dilacak. Jadi pelaku yang melakukan mudah ditemukan.
Selain itu, Bitcoin juga aman terhadap pemalsuan, sebab uang virtual tidak memiliki wujud. Bitcoin juga telah memiliki kriptografi yang akan membuat Bitcoin terhindar dari risiko. Meskipun demikian, jika Bitcoin disimpan di dalam hard disk atau elektronik lainnya jika terkena virus atau rusak maka uang virtual tersebut bisa hilang begitu saja.
-
Prosedur Pendaftaran
Untuk mendaftar di Bitcoin terbilang cukup mudah. Prosedur pendaftaran dan biaya yang dibutuhkan untuk memiliki Bitcoin sangatlah murah dan mudah, yakni sebesar Rp. 10 ribu saja.
Kemudahan ini mungkin karena Bitcoin dibawahi oleh suatu lembaga. Kemudian, prosedur Bitcoin dapat Anda lakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada situsnya. Jika telah selesai Anda dapat langsung aktif dan menggunakannya untuk melakukan transaksi jual beli.
-
Pelindung dari Inflasi
Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Bitcoin adalah, Bitcoin tidak terkena pengaruh politik ataupun pemerintahan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa Bitcoin merupakan mata uang virtual yang terlindung dari inflasi. Bitcoin memiliki karakteristik yang sama dengan emas, emas dapat dijadikan sebagai pelindung inflasi sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.
Saham
Berbeda dengan Bitcoin yang baru saja muncul belakangan ini, jual beli saham telah lama ada. Masyarakat bisa melakukan jual beli saham di bursa efek dengan bantuan pihak ketiga yang disebut dengan broker. Di Indonesia sendiri, untuk melakukan pembelian saham harus kelipatan 100 atau biasa disebut dengan 1 lot. Mekanisme yang dilakukan investor dalam saham ini adalah menjual dan melakukan pembelian kembali. Saat harga naik, biasanya investor akan menjual saham dan akan membeli kembali jika terjadi penurunan harga.
Kelebihan dan Kekurangan Saham
Agar Anda lebih paham tentang saham, berikut akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan saham:
-
Pergerakan Harga dan Faktor yang Memengaruhi
Menguat dan melemahnya saham hampir sama dengan Bitcoin, kurang lebih disebabkan oleh peningkatan dan penurunan permintaan dan isu yang berkembang di masyarakat. Selain itu, kinerja perusahaan juga menjadi faktor yang memengaruhi meningkat dan melemahnya saham. Meskipun begitu, pergerakan nilai saham terbilang cukup stabil. Hal ini juga sesuai dengan pergerakan nilainya yang lambat.
-
Pihak Ketiga atau Broker
Ketika Anda memutuskan untuk membeli dan memiliki saham, Anda harus melakukan proses transaksi pembelian ini melalui broker atau pialang saham. Broker tersebut bisa perorangan atau bisa juga seorang firma hukum. Anda harus waspada dan benar-benar memilih broker yang baik. Hal ini dikarenakan ada saja kasus seorang broker membawa kabur uang nasabahnya. Jika Anda memutuskan menggunakan saham, Anda harus memilih dengan seksama.
-
Keamanan
Setiap bentuk investasi pastilah memiliki celah yang memungkinkan penggunanya rugi. Itu adalah risiko dalam berinvestasi. Penipuan bisa saja terjadi dalam dunia saham karena melibatkan pihak ketiga. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Anda lebih perlu berhati-hati dalam menentukan dan memilih pihak ketiga tersebut.
-
Prosedur Pendaftaran
Dibandingkan dengan Bitcoin, prosedur pendaftaran di saham terbilang lebih rumit. Anda harus menunggu hingga tiga hari terlebih dahulu untuk bisa aktif dan melakukan transaksi jual beli di saham. Selain itu, biaya yang dibutuhkan di saham lebih mahal daripada di Bitcoin. Untuk memulai saham Anda membutuhkan uang hingga jutaan rupiah.
-
Dividen
Dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan. Dengan memiliki investasi di saham Anda akan memungkinkan mendapatkan dividen, namun dividen ini tidak selalu bisa Anda dapatkan. Anda bisa jadi tidak menerima dividen jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menetapkan bahwa pemegang saham tidak akan diberikan dividen. Dividen yang tidak dibagikan tersebut akan digunakan sebagai penambah modal dan aset perusahaan.
Pilih Mana: Bitcoin atau Saham?
Setelah dipaparkan di atas, Anda telah dapat menilai perbedaan serta kelebihan dan kekurangan antara Bitcoin dan saham. Untuk mengingatkan kembali, Anda dapat melihat perbedaan keduanya pada tabel berikut:
Bitcoin | Saham |
---|---|
- Biaya untuk memulai Bitcoin relatif kecil | - Biaya untuk memulai saham cukup besar |
- Fluktuatif dan pergerakan nilai tidak stabil | - Fluktuatif tapi pergerakan nilai lebih stabil dibandingkan Bitcoin |
- Tidak memerlukan pihak ketiga seperti broker | - Memerlukan pihak ketiga atau broker untuk jual beli saham |
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa Bitcoin dan saham memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di satu sisi, untuk memulai Bitcoin Anda tidak memerlukan biaya yang besar seperti di saham. Tapi di sisi lain, nilai Bitcoin cenderung lebih tidak stabil daripada saham. Jika Anda tipe orang yang khawatir terhadap cepatnya perubahan, sebaiknya Anda berinvestasi di saham yang memiliki tingkat fluktuasi lebih ringan daripada Bitcoin.
Kamu pilih yang mana? Vote sekarang dan lihat hasil survey yang jadi selera pembaca lainnya: