Dalam sebuah gedung atau bangunan besar lainnya yang memiliki beberapa lantai pada umumnya memiliki Eskalator dan Lift didalamnya. Ini dimaksudkan agar kita cepat sampai ke lantai yang diinginkan tanpa harus mengeluarkan tenaga, selain itu juga dapat menghemat waktu. Eskalator umumnya digunakan hanya untuk menuju 1 lantai diatas atau dibawahnya, sedangkan Lift umumnya digunakan untuk menuju beberapa lantai diatas atau dibawahnya. Ingin tau lebih detail dari kedua angkutan transportasi ini? Kali ini saya akan bahas mengenai Eskalator dan Lift. Stay tune guys.
Sejarah Eskalator
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Industri Otis Elevator Co., yang mana dari dia timbullah sebutan eskalator (yang dicetuskan dengan mengkombinasikan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis sudah menciptakan eskalator pertama step type eskalator untuk umum, serta eskalator itu dipasang di Paris Exhibition 1900 dan memenangkan hadiah pertama.
Mr. Seeberger pada kesimpulannya menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910. Dalam perkembangannya, industri Mitsubishi Electric Corporation sudah sukses meningkatkan eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung melengkung atau curve ketimbang melingkar/spiral) dan secara khusus dijual semenjak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun 1985. Baca juga Pilih Mana: Tangga atau Eskalator?
Eskalator
Eskalator merupakan tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakan yang dipasang pada sabuk yang berputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan merupakan salah satu transportasi lurus berbentuk konveyor buat mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang bisa beroperasi ke atas dan ke bawah menjajaki rute yang berbentuk rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik, tangga berjalan ini didesain buat mengangkut orang dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Buat jarak yang pendek eskalator dipakai di seluruh dunia buat mengangkut pejalan kaki yang mana memakai lift tidak praktis. Penggunaannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, penginapan dan sarana umum lainnya.
Jenis Eskalator
Eskalator Kategori Komersial, pada umumnya banyak ditemukan pada pusat perbelanjaan, perkantoran serta tempat-tempat serupa lainnya
Eskalator Kategori Pelayanan Masal ataupun Public Services, banyak kita jumpai pada tempat- tempat seperti stasiun kereta api, bandara serta tempat pelayanan umum yang mempunyai waktu panjang serta tingkat lalulintas manusia yang amat padat.
Cara Kerja Eskalator
Pendaratan atau Landing
Floor plate datar dengan lantai akhir dan diberi engsel atau bisa dilepas buat jalur ke ruang mesin yang terletak di bawah floor plates. Comb plate merupakan bagian antara floor plate yang statis serta anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah supaya geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga.Tepi wajah gerigi comb plate terletak dibawah permukaan cleat.
Landasan Penopang atau Truss
Landasan penopang merupakan bentuk mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya merupakan kotak berongga yang dibuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan memakai sambungan bersilang sepanjang bagian dasar serta tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton maupun baja.
Struktur Perletakan Eskalator
Sistem lintasan dibentuk di dalam landasan penopang buat mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak tangga lewat loop tidak berujung. Ada 2 lintasan: satu buat bagian muka anak tangga (yang disebut jalur roda anak tangga) dan satu buat roda trailer anak tangga (disebut sebagai jalur roda trailer).
Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menimbulkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate buat membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.
Sejarah Lift
Lift penumpang awal dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan peninggalan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membuat Otis Brothers & Co.,pada tahun 1867.
Pada tahun 1873 lebih dari 2000 lift Otis sudah dipergunakan di gedung- gedung perkantoran, hotel, serta department store di semua Amerika, dan 5 tahun setelah itu dipasanglah lift penumpang hidrolik Otis yang pertama. Selanjutnya merupakan era Pencakar Langit. Pada tahun 1889 Otis menghasilkan mesin lift listrik direct-connected geared awal yang amat sukses.
Lift
Lift merupakan angkutan transportasi vertikal yang dipakai buat mengangkat orang atau benda. Lift biasanya dipakai di gedung-gedung bertingkat tinggi yang umumnya lebih dari 3 atau 4 lantai. Gedung-gedung yang lebih kecil umumnya cuma memiliki tangga atau eskalator.
Lift-lift pada era modern memiliki tombol-tombol yang bisa dipilih penumpangnya setimpal lantai tujuan mereka, Ada 3 tipe mesin, yakni Hydraulic, Traction maupun katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist bisa dipecah lagi jadi 2 bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Merek lift yang kerap dipakai oleh gedung-gedung dan tempat semacamnya yaitu Louser. Merek ini sudah dipercaya sejak beberapa tahun sampai sekarang.
Jenis Lift
Passenger Lift atau Lift Penumpang, Passenger Lift merupakan lift yang berperan khusus buat mengangkat orang saja, lift ini sangat dilindungi kehandalan sistem keamanannya. Perihal ini sebab menyangkut keselamatan orang penumpang lift tersebut.
Dumbwaiter atau Lift Barang, Lift ini gunanya cuma buat mengangkut barang saja, lift ini juga tidak kalah handalnya dengan lift penumpang namun terdapat sedikit perbedaan dalam perihal sistem keamanannya.
Lift Service atau Lift Servis, Lift service ini umumnya dipasang di perhotelan, gunanya buat membawakan benda ke kamar-kamar penghuni hotel. Lift ini juga tidak kalah handalnya dengan lift penumpang, perbedaan dari lift service dengan lift penumpang ini amat jelas dari sistem pengangkutannya, yakni lift penumpang.
Cara Kerja Lift
Mesin Lift “Gearless”
Mesin buat menggerakkan lift terdapat di ruang mesin yang umumnya tepat di atas ruang luncur kereta. Buat menyediakan listrik ke kereta serta menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan suatu kabel listrik multi-wire buat mengaitkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta ikut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.
Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared mempunyai motor dengan kecepatan lebih besar dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor lewat gigi-gigi di kotak gigi, yang bisa kurangi kecepatan perputaran poros motor jadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless mempunyai motor kecepatan rendah serta puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.
Sistem pergerakan Lift/Lift dengan Gearless
Pada skema hidrolik (paling utama dipakai pada instalasi di bangunan kecil, dengan kecekatan sepur menengah), sepur dihubungkan ke komponen berdasarkan dari piston jauh yang beranjak naik serta turun di dalam suatu silinder. Sepur beranjak naik dikala oli dipompa ke dalam silinder dari bak oli, alhasil mendesak piston naik. Sepur turun dikala oli kembali ke bak oli. Kelakuan penaikan bisa bertabiat langsung (piston terhubungkan ke sepur) ataupun roped (piston terikat ke sepur lewat rope).
Pilih Mana: Eskalator atau Lift?
Eskalator | Lift | |
---|---|---|
Kelebihan | - Dapat memuat banyak orang atau benda - Bisa kapan saja menaikinya tanpa harus menunggu - Kalaupun rusak, kita masih bisa menaikinya meski harus berjalan | - Lebih cepat sampai - Dingin - Praktis |
Kekurangan | - Cukup lama dibandingkan dengan lift - Cukup berbahaya untuk anak dibawah umur | - Biaya service yang mahal - Hanya muat untuk beberapa orang saja |
Kesimpulan
Eskatalor dan Lift tentu sangat membantu manusia dalam menuju suatu tempat didalam atau diluar gedung. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun jika kalian mudah pusing ketika menaiki lift, maka eskalator adalah jawaban yang pas buat kamu. Semoga bermanfaat.