Aplikasi

Pilih Mana: Grab atau Gojek?

Siapa yang tidak tahu dua layanan transportasi online atau daring terbesar di Indonesia, Grab dan Gojek? Mungkin Anda yang sedang membaca artikel ini telah merasakan bagaimana layanan kedua ojek online ini? Lantas jika harus disuruh memilih, manakah yang akan Anda pilih, mengingat layanan keduanya hampir satu sama lain. Supaya tidak bingung, mari langsung saja simak perbandingan antara Grab dan Gojek.

Grab

Grab yang sebelumnya disebut sebagai GrabTaxi merupakan perusahaan asal Negeri Jiran yang melayani aplikasi penyedia transportasi dan tersedia di enam negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. Grab memiliki visi untuk merevolusi industri pertaksian Asia Tenggara, sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna di seluruh Asia Tenggara. Saat bulan Maret 2015 lalu, jumlah pengguna Grab telah mencapai 3,8 juta pengguna. Grab juga telah tersedia untuk sistem operasi Android, iOS, dan BlackBerry.

Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti sepeda motor, mobil dan taksi serta pengiriman barang, pembelian makanan, dan penyewaan mobil. Grab saat ini tersedia di 63 kota dari banyaknya kota yang tersebar di Indonesia.

Seperti yang dijelaskan di atas Grab saat ini menawarkan tujuh layanan bernama GrabBike, GrabCar, GrabHitch, GrabExpress, GrabFood, GrabTaxi Promo dan GrabTaxi.

Adapun jumlah armadanya sebanyak sekitar 250 ribu (data bulan April 2016), namun jumlah tersebut mencakup penyebarannya di Asia Tenggara. Startup yang dipimpin oleh Anthony Tan ini nyatanya masih kalah dengan dominasi armada Go-Jek di pasar lokal. Mengingat Grab tidak hanya fokus di Indonesia, namun menargetkan pasar Asia Tenggara. Layanan berbagi perjalanan saat ini tersedia di sebagian negara tetangga.

Sebagai pesaing Gojek, Grab berusaha untuk memenangkan hati konsumen dengan memberikan diskon yang terbilang cukup agresif. Ojek online satu ini sering membuat kampanye tematik yang memasukkan kode tertentu untuk mendapatkan diskon, bahkan sering menggratiskan tarif perjalanan. Salah satu kampanye promosi Grab bernama Grab Masnya.

Sama seperti Gojek, Grab juga menerapkan jam sibuk atau jam yaitu di pagi hari 06.00-09.00 dan sore hari pukul 16.00-19.00. Pada jam ini, tarifnya akan lebih mahal dari jam normal.

Beralih ke pengalaman menggunakan aplikasi, aplikasi Grab patut diacungi jempot karena relatif lebih halus dan kesalahan minimal terjadi dibanding Gojek. Bukan hanya itu, Grab juga dilengkapi chat dan panggilan telepon di dalam aplikasi.

Jadi, Anda tidak perlu menyediakan biaya tambahan (koneksi seluler) saat harus menelepon atau SMS, karena data sudah berbasis internet. Fitur komunikasi ini membuat pengemudi dan penumpang tidak mengenal nomor telepon masing-masing sehingga privasi lebih terjaga. Baca juga Pilih Mana: Uber atau Grab?

Grab juga menyertakan plat nomor driver pengemudi pada aplikasi, sehingga memudahkan penumpang untuk menemukan driver yang menjemput. Selain itu, kebanyakan driver motor Grab juga agak lebih disiplin menggunakan seragam sebagai salah satu tanda pengenalnya.

Kelebihan Grab:

– Aplikasi Grab jarang error
– Semua supir memakai seragam sehingga mudah dikenali
– Jasa Grab Car cukup banyak, jadi Anda tidak perlu menunggu lama
– Tarif atau ongkos sudah ditetapkan alias fixed price

Kekurangan Grab:

– Driver tidak sebanyak Gojek
– Jika Anda memiliki keluhan, responnya tidak begitu cepat.

Gojek

Gojek adalah perusahaan teknologi dari Indonesia yang melayani transportasi melalui layanan ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Layanan Gojek ini juga sudah tersedia di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bali, Bandung, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Makassar, Manado, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru dan Batam. Terhitung sejak Juni 2016, aplikasi Gojek telah diunduh lebih 10 juta kali di Google Play Store di sistem operasi Android. Saat ini, Gojek juga tersedia untuk iOS, di App Store.

Saat ini ada 16 layanan yang ditawarkan oleh GoJek. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar-daftarnya:
– Transportasi Motor (GO-RIDE)
– Pengiriman Barang (GO-SEND)
– Pesan makanan (GO-FOOD)
– Bersih-bersih (GO-CLEAN)
– Antar barang banyak/besar (GO-BOX)
– Berbelanja (GO-MART)
– Pijat/refleksi (GO-MASSAGE)
– Kecantikan (GO-GLAM)
– Pesan tiket (GO-TIX)
– Montir (GO-AUTO)
– Transportasi Mobil (GO-CAR)
– Obat Kesehatan (GO-MED)
– Belanja Barang (GO-SHOP)
– Taxi BlueBird (GO-BLUEBIRD)
– Pulsa (GO-PULSA)
– Jadwal Transjakarta, dan pengantaran dari/ke halte terdekat (GO-BUSWAY)

Lihat juga:  Pilih Mana: Doku atau Ovo?

Dengan armada sekitar 220.000 pengemudi sejak April 2016 dan terus bertambah hingga saat ini, Gojek mengendalikan transportasi Tanah Air dengan operasi yang mencakup hampir semua kota besar di Indonesia. Layanan buatan Nadiem Makarim ini bahkan mulai mencakup kota-kota lainnya sehingga Gojek bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Sama seperti Grab, Gojek juga menerapkan jam sibuk atau jam padat yaitu di pagi hari 06.00-09.00 dan sore hari pukul 16.00-19.00. Pada jam ini, tarifnya akan lebih mahal sekitar dari jam normal. Bukan hanya itu, biasanya hari libur atau tanggal merah, tarif Gojek juga akan berbeda dibandingkan hari normal.

Untuk menarik konsumen, Gojek menggoda pelanggannya dengan menawarkan diskon perjalanan jika membayar dengan uang elektronik Go-Pay. Sejauh ini, promosi tersebut masih berlaku hingga saat ini. Promosi ini juga dilakukan Gojek untuk mendorong lebih banyak orang beralih ke pengalaman cashless alias non tunai.

Berbicara soal pengalaman menggunakan aplikasi tersebut, sayangnya pada aplikasi Gojek ini masih sering mengalami error. Terkadang, pesanan driver tersendat atau bahkan pesanan ganda sering membingungkan pengguna dan driver. Kadangkala jika sedang hujan, server Gojek menjadi error sehingga pengguna mencari driver lebih lama.

Untuk komunikasi antara pengemudi dan penumpang, Gojek masih mengandalkan konektivitas seluler. Jadi, ini akan membawa pulsa ekstra di luar paket data internet saat pengemudi dan penumpang perlu menelepon atau mengirim SMS. Di sisi lain, ini memungkinkan nomor telepon penumpang diketahui oleh pengemudi. Namun, pembaruan terbaru menawarkan fitur chat langsung di aplikasi Gojek.

Catatan lain, seringkali dalam aplikasi Gojek ini nomor kendaraan pengemudi atau plat berbeda dari aplikasi, sehingga membingungkan pengguna mencari driver yang menjemputnya. Kondisi ini diperumit oleh beberapa driver yang tidak disiplin karena tidak menggunakan seragam.

Kelebihan Gojek:

– Asli buatan indonesia! Tidakkah kalian bangga, anak bangsa?
– Proses pemesanan cepat, bahkan hanya hitungan detik
– Jenis layanan bervariasi dan bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan Anda
– Jika ada keluhan lewat Twitter atau email, admin Gojek siap merespon dengan cepat!
– Berpihak penuh pada customer
– Driver Gojek menjamur, jadi Anda tidak perlu menunggu lama setelah memesan
– Jika Anda malas menggunakan uang tunai Anda bisa menggunakan Go-Cash!
– Tarif sudah fixed price alias tidak berubah tetap

Kekurangan Gojek:

– Server Gojek sering error. Jika memasuki jam sibuk, sistem aplikasi sering kali down dan kita bisa menunggu lama saat memesan
– Untuk masalah kedisiplinan, driver Gojek kerap tidak memakai seragam, jadi kita sering bingung

GrabGojek
- Jumlah driver masih sedikit- Driver yang cukup banyak tersebar di penjuru kota
- Jarang mengalami gangguan server- Sering mengalami gangguan server terutama saat hujan
- Saat ini hanya menyediakan tujuh layanan untuk pelanggan- Memiliki layanan yang jauh lebih banyak

Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan di atas mengenai perbandingan Grab dan Gojek, Anda bisa menyimpulkan sendiri layanan ojek online mana yang akan kalian pilih. Menurut kami, bila dibandingkan dengan Grab, Gojek memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya sehingga banyak masyarakat yang terus menggunakannya hingga saat ini.

Kamu pilih yang mana? Vote sekarang dan lihat hasil survey yang jadi selera pembaca lainnya:

Grab vs Gojek

VS